Wavy Tail

SYARAT-SYARAT DAN PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN


Unsur-Unsur yang Menentukan Tingkah laku Kepemimpinan(Ingredients of Leadership)




Ada empat unsur yang terdapat dalam suatu skil dalam seni kepemimpinan (Koontz, et. al. 1984. hal. 506-507),Keempat unsur tersebut adalah sebagai berikut:
1.Otoritas atau kekuatan pemimpin
Unsur yang pertama ini menekankan pada otoritas dan kekuatan pemimpin.Kedua istilah ini diambil dari kata ”authority”dan ”power”.” power” menunjuk pada konsep yang lebih luas.Kata ”power” diartikan sebagai suatu kemampuan individu atau kelompok dalam mempengaruhi dan menggerakkan orang lain.Ada berbagai cara yang bisa ditempuh untuk mendapatkan ” power”,yaitu sebagai berikut:
- Keahlian seseorang
- Referent power
- Reward power
- Coercive power
Sedangkan istilah ”authority” dalam organisasi menunjukkan otoritas atau kekuasaan dalam suatu kedudukan yang berhakmembuat/mengambil keputusan-keputusan organisasi.

2.Kemampuan dalam menyatu padukan sumber tenaga manusia yang memiliki daya-daya motivasi yang bervariasi setiap waktu dan situasi
Dalam unsur yang kedua ini,berkenaan dengan pemahaman dasar manusia.Seorang pemimpin harus mengerti mengenai teori motivasi, jenis-jenis motivasi dan harus mampu menerapkan pengetahuan tentang motivasi ini terhadap individu yang kompleks dan dalam berbagai situasi yang mempengaruhi iklim organisasi.

3.Kemampuan dalam mengembangkan iklim kerja dalam merespons dan membangkitkan/menimbulkan motivasi.
Didalam unsur ini, menjelaskan bahwa seorang pemimpin menunjukkan kemampuan dalam membangkitkan semangat bawahan untuk menggunakan kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah.Kalau penggunaan fungsi motivasi itu lebih berpusat pada bawahan dengan segala kebutuhannya, inspirasi justru datang dari pimpinan kelompok.

4.kemampuan dalam mengembangkan gaya gaya kepemimpinan.
Pada unsur terakhir ini,unsur gaya kepemimpinan lebih menekankan pada kemampuan pemimpin dalam memilih tipe yang sesuai dengan situasi atau iklim organisasi untuk menggerakkan bawahannya secara berhasil.



Syarat-Syarat Pemimpin Yang Baik



Apa saja syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin yang baik dan bijaksana, yaitu memiliki:
 1. Kekuatan atau energi
Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah dan rokhaniah sehingga mampu bekerja keras dan banyak berfikir untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
 2. Penguasaan emosional 
Seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan tidak mudah marah dan putus asa.
 3. Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan
Seorang pemimpin harus dapat mengadakan hubungan yang manusiawi dengan bawahannya dan orang-orang lain, sehingga mudah mendapatkan bantuan dalam setiap kesulitan yang dihadapinya.
 4. Motivasi dan dorongan pribadi, 
yang akan mampu menimbulkan semangat, gairah, dan ketekunan dalam bekerja.
 5. Kecakapan berkomunikasi
 kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta keinginan dengan baik kepada orang lain, serta dapat dengan mudah mengambil intisari pembicaraan.
 6. Kecakapan mengajar
pemimpin yang baik adalah guru yang mampu mengajar dan memberikan teladan dan petunjuk-petunjuk, menerangkan yang belum dengan gambaran jelas serta memperbaiki yang salah.
 7. Kecakapan bergaul
dapat mengetahui sifat dan watak orang lain melalui pergaulan agar dengan mudah dapat memperoleh kesetiaan dan kepercayaan. Sebaiknya bawahan juga bersedia bekerja dengan senang hati dan sukarela untuk mencapai tujuan.
 8. Kemampuan teknis kepemimpinan
mengetahui azas dan tujuan organisasi. Mampu merencanakan, mengorganisasi, mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan, mengawasi, dan lain-lain untuk tercapainya tujuan. Seorang pemimpin harus menguasai baik kemampuan managerial maupun kemampuan teknis dalam bidang usaha yang dipimpinnya.
 9. Integritas kepada orang lain
Integritas atau memberikan kesetiaan atau kepedulian kepada orang lain atau bawahan, berarti mempertahankan nilai-nilai dan moral yang dipercayai kepada orang lain. Integritas akan menunjukkan kepada orang lain, komitmen terhadap satu hal dan bukan sebagai orang yang tulalit.
 10. Memelihara orang lain
Jika kita melihat ke sekeliling kita, maka akan kita saksikan bahwa ada orang di dalam hidup kita yang ingin diberi makan, dengan dorongan aman dan harapan, yang merupakan kebutuhan setiap manusia. Inti dari proses pemeliharaan adalah perhatian tulus kepada orang lain. Berikan perhatian dan rasa aman kepada orang yang dipimpin, namun tetap dengan cara yang mendidik.
 11. Percaya terhadap kemampuan orang lain
Setiap orang akan senang jika mereka merasa dipercaya dan banyak orang akan mengerjakan apa saja untuk memenuhi kepercayaan tersebut. Berilah kepercayaan kepada orang yang kita pimpin sesuai dengan kemampuan dan wilayah kerjanya, namun sampaikan terlebih dahulu dengan jelas apa yang harus dia lakukan.
 12. Mendengar apa yang disampaikan orang lain
Dengarkan dan perhatikan apa yang di sampaikan orang lain disekitar kita, ketika hal tersebut dilakukan sesungguhnya kita membangun hubungan terhadap orang lain dan mereka akan merasa dihargai. Karena pada dasarnya setiap orang pasti ingin dirinya dihargai, maka berikanlah hal itu. Orang yang tidak pernah menghargai orang lain, jangan pernah berharap dia akan dihargai apalagi dicintai.
 13. Kemampuan memahami orang lain
Setiap orang sebenarnya ingin didengar, dihormati dan dipahami, ketika orang melihat bahwa mereka dipahami, mereka akan merasa dimotivasi dan dipengaruhi secara positif. Sesungguhnya cara paling halus dan jitu untuk mempengaruhi dan mengambil hati orang lain adalah dengan memahami dan mendengarkan apa yang dia sampaikan. Berikan sepenuhnya apa yang sudah menjadi hak mereka tanpa harus melalaikan pendidikan untuk mereka sadar akan kewajiban mereka juga.
 14. Mengembangkan bakat orang lain
Berarti kita membantu mereka menangkap peluang untuk membantu mewujudkan potensi mereka. Berikan kesempatan kepada orang yang kita pimpin agar mereka bisa terus maju dan meraih jenjang yang lebih tinggi. Tak akan pernah kita rugi bila kelak orang yang kita pimpin menjadi individu yang mandiri dan lebih sukses. Bahkan mereka mungkin akan menjadi akses atau relasi yang menguntungkan bagi kita di masa depan.
 15. Menjadi arah (navigator) bagi orang lain
Berarti mengidentifikasi tempat tujuan. Ketika seseorang memiliki potensi pribadinya maka ia memerlukan arah untuk mengembangkan potensi tersebut. Dengan mengarahkan orang lain kepada kesuksesan, tanpa kita sadari kita pun telah melatih diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih sukses. Ilmu kita meningkat, pengalaman kita bertambah, kemampuan kita semakin diasah, relasi atau jaringan kita bertambah dan kebaikan kita pun berlipat ganda. Sungguh sebuah multiple effect yang luar biasa.
 16. Berhubungan dengan orang lain
Dianalogikan pada rangkaian gerbong kereta api dan apa yang terjadi. Gerbong itu berada di atas rel, dimuati barang-barang, mempunyai tujuan dan rute. Tapi gerbong ini tidak memiliki arah jika tidak dihubungkan dengan lokomotif. Sama halnya ketika kita membawa orang pergi, kemana mereka harus pergi, dimana keberadaannya, ini hanya akan diketahui jika kita memiliki hubungan dengan banyak pihak, (maksudnya seorang pemimpin harus mempunyai arah dan tujuan yang jelas). Relationship dan multiple link adalah satu hal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin jika ia ingin timnya dan dirinya sukses. Semakin banyak relasi dan semakin luas jaringan yang kita miliki maka semakin besar peluang yang kita raih
 17. Memperlengkapi orang lain
Artinya ketika kita mempercayakan orang lain dengan sebuah keputusan penting maka kita harus dengan senang mendukungnya. Ketika kita memberi wewenang kepada orang lain maka kita telah meningkatkan kemampuan orang lain tanpa menurunkan kemampuan kita. Maksudnya jika seorang pemimpin telah mampu mendelegasikan tugas dengan baik kepada bawahannya, berarti ia telah membuat langkah cerdas dalam kerjanya, tugas yang tercapai lebih banyak dan lebih cepat. Bawahannya semakin pintar dan pada akhirnya tujuan bersama pun tercapai dengan hasil terbaik. Namun syarat sebelum pendelegasian adalah berikan penjelasan dan ilmu sampai orang yang kita delegasikan tersebut paham benar tentang apa yang harus ia lakukan.
 18. Memproduksi orang berpengaruh
Artinya bagaimana ketika kita telah mengubah orang lain agar ia menjadi pengikut seperti diri kita. Pada akhirnya kita akan mampu menciptakan orang-orang berpengaruh yang kelak akan menciptakan orang-orang seperti kita juga. Dan terus seperti itu. Sehingga dalam lingkungan/koridor kepemimpinan kita semua personil, elemen dan pihak memiliki kemampuan seperti kita dan melakukan seperti apa yang kita inginkan tanpa harus selalu diperintah.

Adapun menurut Stogdill dalam bukunya Personal Factor Associated with Leadership yang dikutip oleh Kartini Kartono dalam bukunya Pemimpin dan Kepemimpinan mengatakan bahwa pemimpin itu harus mempunyai kelebihan, yaitu:
Menurut Stogdill dalam bukunya Personal Factor Associated with Leadership yang dikutip oleh Kartini Kartono dalam bukunya Pemimpin dan Kepemimpinan mengatakan bahwa pemimpin itu harus mempunyai kelebihan, yaitu:
1. Kapasitas meliputi: kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara dan kemampuan menilai.
2. Ilmu pengetahuan yang luas
3. Tanggungjawab, mandiri, berinisiatif, tekun, ulet, percaya diri, agresif, dan punya hasrat untuk unggul.
4. Partisipasif aktif, memiliki sosialbilitas tinggi, mampu bergaul, kooperatif, atau suka bekerja sama, mudah menyesuaikan diri, punya rasa humor.
5. Status meliputi kedudukan sosial-ekonomi yang cukup tinggi, populer, tenar (Kartono, 1994).



Lima Prinsip Kepemimpinan Islam


Rukun #1 (Syahadat) : Prinsip Visioner
Apa yang bisa dimaknai dari syahadat dalam kepemimpinan? Arti syahadat, “Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah” sebenarnya memiliki makna yang sangat dalam. Pernyataan tersebut merupakan sebuah life mission statement, sebuah pernyataan misi hidup di mana kita berkomitmen akan terus menjadi hamba Allah dan pengikut nabi yang setia. Bagi mereka yang memaknai prinsip ini, tentunya akan memiliki sebuah pandangan di mana segala aktivitas harus dikaitkan dengan sebuah visi besar: keberhasilan saat pulang ke hadapan Tuhan. Hal ini akan membawa seseorang untuk senantiasa memuliakan Tuhan dalam setiap aktivitasnya. Sama seperti pemimpin, maka setiap pemimpin harus memiliki mission statement yang jelas, visi yang jelas, ke mana dia akan membawa orang yang dipimpinnya. Sebaik – baiknya mission statement bagi individu maupun pemimpin adalah syahadat.

Rukun #2 (Shalat) : Prinsip Disiplin
Banyak orang shalat hanya sebagai rutinitas, tanpa dimaknai secara mendalam.Apa makna yang terkandung dalam shalat bukan hanya sekedar doa yang baik, gerakan yang menyehatkan, hingga mampu menghindarkan kita dari perbuatan yang buruk.
Shalat melatih kita untuk menjadi pribadi yang disiplin. Apabila kita mengikuti aturan mainnya dengan baik. Itulah mengapa shalat memiliki waktu yang sudah ditentukan, tidak boleh melaksanakan shalat wajib apabila tidak sesuai dengan waktunya. Hal yang paling penting, salah satu keutamaan shalat adalah ketika dilaksanakan tepat waktu dan berjamaah di masjid.
Shalat dalam kepemimpinan ibarat sebuah meeting. Ini adalah meeting yang istimewa, yaitu meeting langsung dengan Allah. Saat adzan memanggil, akan terlihat mana orang yang memang disiplin untuk segera memenuhi panggilan tersebut atau mana yang suka menunda – nunda. Shalat melatih kita untuk tepat waktu dan menepati janji. Shalat tidak hanya bermakna secara vertikal kepada Tuhan, namun juga berdampak terhadap hubungan kita sesama manusia.

Rukun #3 (Puasa) : Prinsip Integritas
Sekarang bulan Ramadhan, dan semua muslim diwajibkan untuk berpuasa. Apa makna puasa bagi seorang pemimpin? Puasa tidak lain mengajarkan kita untuk memiliki integritas yang tinggi. Siapa yang tahu bila sekarang saya dan Anda sedang berpuasa? Kita bisa menjawab ‘ya’, namun hanya kita dan Tuhanlah yang tahu. Puasa membuat kita, baik dilihat atau tidak dilihat orang, tetap melaksanakan apa yang diperintahkan dengan teguh.
Karakter pemimpin seperti itu pula yang diharapkan dalam Islam. Tidak hanya puasa, namun perintah lain seperti menjaga kejujuran, disiplin, perlu ditegakkan baik saat kita dilihat orang atau tidak. Puasa mengajarkan kita untuk menjunjung dan mentaati nilai moral baik saat ada orang ataupun tidak ada sama sekali. Inilah makna integritas yang sebenarnya, dan Islam sudah mengajarkan itu sejak lama sekali.

Rukun #4 (Zakat) : Prinsip Peduli
Zakat merupakan sebuah aktivitas yang sudah jelas untuk menumbuhkan kepedulian kita kepada sesama. Makna apa yang bisa diambil dari zakat ini bukan semata – mata kita memberikan sesuatu yang diperlukan kepada orang yang kita pimpin, namun bagaimana agar mereka bisa menjadi seorang yang lebih baik dan bisa menjadi pemimpin – pemimpin berikutnya. Sama seperti pembagian zakat di masa Rasulullah di mana zakat bukanlah sekedar membagi – bagikan uang atau beras, namun bagaimana caranya dengan zakat itu hidup semua umat menjadi makmur dan mereka tidak meminta – minta lagi.
Peduli itu ibarat kita memberikan kail atau alat bagi orang yang perlu makan agar mereka bisa mencari makan untuk diri mereka sendiri.
Saya berkomitmen sebagai pemimpin muslim (minimal pemimpin diri sendiri), untuk peduli dan memberikan kepada masyarakat ilmu yang bermanfaat yang bisa digunakan secara langsung oleh siapapun untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Rukun #5 (Naik Haji) : Prinsip Rendah Hati
Naik haji merupakan sebuah aktivitas total bagi seorang muslim yang mampu untuk mempersiapkan harta, fisik, dan mental mereka untuk melaksanakan perintah Allah. Apa yang saya ambil dari naik haji, selain memerlukan pengorbanan, dapat juga dilihat bahwa haji sesungguhnya mengajarkan nilai – nilai kesetaraan.
Tidak peduli siapapun diri kita, darimana kita berasal, ataupun warna kulit kita, semua umat nabi Muhammad ada pada derajat yang sama. Hal yang membedakan hanyalah ketaqwaannya. Prinsip inilah yang biasanya paling sulit ada di hati seorang pejabat atau pemimpin tingkat tinggi. Sebagai seorang pemimpin, terbesit keinginan untuk selalu disanjung, dipuji, disambut, dihormati, atau diperlakukan ‘tinggi’ dibandingkan dengan rata – rata orang pada umumnya.
Rasulullah dan sahabatnya pun mencontohkan hal ini dengan sangat baik. Seperti naik haji, tidak semua pemimpin mampu melakukan ini. Rasulullah dan sahabat walaupun pemimpin umat, bisa hidup mewah dan kaya raya, mereka memilih untuk sederhana dan mengabdikan diri kepada rakyatnya. Jika digambarkan, mereka adalah pemimpin yang apabila ada tantangan yang menghadang, merekalah yang pertama memikirkan. Jika ada kebahagiaan, maka mereka yang terakhir menikmatinya. Sungguh pemimpin yang sangat luar biasa.
Itulah 5 hal dari rukun Islam yang ternyata mengandung 5 makna kepemimpinan yang luar biasa. Saya pun telah mencoba ‘khasiat’ dari 5 butir kepemimpinan Islam ini dan dampaknya sangat terasa baik dari peningkatan produktivitas diri maupun tim yang saya pimpin. Anda bisa menerapkan ini untuk pribadi Anda agar menjadi pemimpin yang lebih baik.

=============================================================

sumber:

http://mtsfalahulhuda.blogspot.co.id/2013/05/syarat-menjadi-pemimpin-yang-baik-dan.html
http://ariffazahra-ros.blogspot.co.id/2010/10/makalah-kepemimpinan-unsur-yang.html
http://arryrahmawan.net/5-prinsip-kepemimpinan-dalam-islam/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar